Senin, 31 Oktober 2011

Harusnya Sadar dan Sabar

Masih pukul 7 malam. Namun saya sudah mengantuk. Meskipun saya berusaha untuk seolah-olah tidak mengantuk namun tetap saja mata ini tidak kuat lagi untuk terjaga. Mungkin hari ini saya cukup lelah, apalagi saya memulai kegiatan di pagi hari ini jauh lebih awal daripada teman-teman rumah saya. saya butuh istirahat.

Namun, masih ada keinginan kuat di dalam hati ini yang belum terwujud hingga ingin tidur menjadi susah dan tidak tenang. Yakni ingin bercerita tentang kejadian hari ini. tentang suatu perasaan menyesal pada diri sendiri karena masih belum bisa untuk bersabar.

sore hari di akhir oktober








Hamba ingin mencari keindahanMu

Hamba ingin mencari keindahanMu ya Rabb

30 oktober. Turki mulai memasuki waktu musim dingin. Jika kemarin tempat ini mengikuti waktu gmt+3, kini gmt +2. 1 jam lebih lambat dari jam dinding rumah yang disetel jauh hari.

Pagi yang cerah. Matahari memancarkan sinarnya. Namun sinarnya tak sampai menghangatkan tubuh yang saat ini merasakan dingin. Tak sampai melelehkan tangan yang kaku ini seperti air yang telah menjadi es di dalam lemari pendingin. Angin dari laut dapat saya rasakan di pagi ini. setiap langkah saya menuju durak pemberhentian angin ini tak henti-hentinya menggodaku. “sudah, aku mulai kedinginan dengan anginmu.”

Di durak ini , aku memandang jejeran pohon palm yang menari-nari. Melambai-lambaikan dahan-dahannya sambil bermandikan cahaya yang mentari.

Aku merasakan damai. Aku merasakan indahnya pagi ini. inilah kenikmatan dunia yang sebenarnya. Inilah yang harus saya cari.

Terbesit pikiran untuk mulai menekuni hobi fotografi. teringat dengan sebuah artikel yang saya baca mengenai fotografi.”memandang dengan cara lain”. Inilah kata yang dijelaskan pada artikel tersebut yang membuat saya menjadi lebih tertarik dengan hobi ini. bukan karena ingin menjadi seorang fotografer yang akan saya jadikan profesi kelak melainkan saya ingin mencari keindahan Allah yang dai wujudkan pada ciptaannya dan saya ingin mengabdikan dan berbagi dengan keluarga dan pembaca blogger saya (kalau  ada)

Kendala saat ini mungkin alatnya. Kamera. Sebenarnya saya dari jauh hari sudah berniat membeli kamera. Namun Allah sepertinya menyuruh saya untuk menunggu dulu. Menunggu waktu yang tepat. Baiklah ya Allah, hamba akan tunggu waktu yang tepat itu. ketika waktunya telah datang, ijinkan hamba untuk bisa menikmati keindahan ciptaanMu.

saya yakin, karena setiap penciptaan yang kita telah lihat dan akan lihat, setiap kejadian yang telah terjadi dan akan terjadi memiliki nilai keindahan sendiri yang harus kita syukuri.

Minggu, 30 Oktober 2011

jika terjatuh lagi

sebuah jalan yang telah aku pilih
sebuah langkah telah aku mulai di atasnya
selangkah demi selangkah untuk terus menulusuri hingga ujungnya

langkahku pasti dan penuh keyakinan
namun, ada saatnya kelak aku akan goyah di atas kakiku
yang akhirnya aku terjatuh

tidak apa aku terjatuh
karena aku akan terus bangun
namun,

aku takut ketika aku jatuh
aku akan menyerah di atas jalan ini
dan aku akan kembali dan memilih jalan lain

Ya Allah, bukankah jalanMu ini yang terbaik dari jalan yang lain
di dalamnya pasti Engkau berikan cobaan juga
hamba hanya ingin Engkau teguhkan jalan hamba
hanya itu

Sabtu, 29 Oktober 2011

5 menit saja

sibuk itu pasti. namun bukan berarti itu adalah alasan untuk berhenti mengaji. 5 menit untuk membuka hari dengan ayat-ayat suci. insyaAllah barakah.

puisi untuk ibu

Ibu
Ibu, aku merindukannmu
Aku merindukan saat aku berada di pelukmu
Aku merindukan kasih sayangmu yang engkau wujudkan dalam setiap pemberianmu untuk anakmu
Ibu
Anakmu kini telah beranjak dewasa
dan telah merantau jauh dari tanah yang saat ini engkau pijaki
membuat dirimu menjadi merasa sepi.maaf ibu
Ibu
Aku bangga memiliki ibu sepertimu
Yang telah sabar dan terus kuat demi anakmu
Meski engkau telah ditinggal oleh sang almarhum, ayah
Disaat aku, adik dan kakak masih dalam usia yang sangat muda
Disaat kami butuh asuhan untuk siap menghadapi dunia ini
Namun, engkau dengan tabah dan pantang menyerah
Membesarkan kami seorang diri
Ibu
Aku tahu engkau saat ini terbayang oleh wajah anakmu ini
Aku tahu engkau sedang merindukan aku
Aku tahu dan aku merasakan engkau menangis di setiap doa yang engkau panjatkan untuk aku
Ibu
Dari tempat yang jauh ini
Aku selalu berdoa untukmu
Aku selalu menjaga namamu
Aku, anakmu akan selalu bersemangat
Selalu tabah dan kuat sepertimu
Menjalani hidup di tanah perantauan ini
Ibu
Akan aku sampaikan kata yang jarang aku ucapkan
Namun engkau tahu dan rasakan itu
Aku sayang Ibu
 

Seandainya itu adalah saya



Ketika masa remaja tiba. Segilintir keinginan pasti bermunculan. “aku ingin menjadi sperti itu, aku ingin  menjadi seperti ini”. segala tindakan, penampilan dan ucapan dikiblatkan pada apa yang diinginkan. Kepada idola, kepada orang yang dicintai. Ketika Mereka saat ini seperti itu, maka mereka pun berusaha untuk seperti itu pula.

Saya pun demikian. Memiliki idola dan memiliki orang yang saya sayangi. Tak hanya sampai itu. di dalam tubuh ini muncul sebuah keinginan bahwa saya ingin menjadi seperti mereka. Dari kacamata ini kehidupan mereka sangat menarik. Setiap apa yang mereka kerjakan menjadi sebuah inspirasi untuk saya tiru. Rasanya bangga seandainya itu adalah saya.

“aku pengen jadi kaya (kamu) mas!”

Itulah Satu kalimat singkat yang saya tulis pada sebuah pesan di jejaring sosial kepada salah satu kakak sahabat saya. tidak tahu mengapa saya ingin menulis kata-kata itu. mungkin bagi saya dia adalah sesosok lelaki yang hidupnya penuh warna dan penuh juga dengan hal-hal yang beraroma islam.  namun, apa yang dia katakan membuat saya jauh lebih bangga mengenal dia.

“jangan..
sebabnya manusia bergerak secara tidak pasti :)
kadang bisa baik kadang juga buruk...
lakukan apa yang benar dan yang dicontohkan oleh rasulullah
insya allah berkah”

Sebuah jawaban yang bijak bagi saya. benar adanya manusia bergerak secara tidak pasti. Mereka selalu berubah-ubah seperti iklim di bumi ini. mungkin hari ini cerah namun kita tidak tahu bagaimana cuaca keesokan harinya.  Apa yang ada di dalam hatinya menjadi sebuah misteri bagi kita.

“Lakukan apa yang benar dan dicontohkan oleh Rasulullah”. Ini adalah solusi yang baik untuk nafsu saya yang selama ini ingin selalu meniru sesorang.  Hanya Rasulullah lah yang pantas untuk saya jadikan contoh. Tindakannya yang santun yang harusnya saya terapkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Bukan orang lain.

Sekarang, saatnya menanggalkan kacamata ini, yang selalu memandang sosok orang yang saya cintai dan kagumi. Saatnya menggunakan kacamata baru, yang selalu tertuju pada apa yang rasul ajarkan kepada umatnya. Terasa susah dan asing di awal. Namun itu wajar. Karena kelak, saya akan terbiasa dengan pandangan dan perubahan baru ini. bismillahirrahmanirrahiim. Bimbing hambaMu yang kecil ini ya Rabb.

jadi anak baik

be a real muslim


ini adalah karya menggambar saya tentang ajakan untuk menjadi muslim sejati. yuk perlahan-lahan untuk berubah menjadi anak yang baik

Jumat, 28 Oktober 2011


Bismillah
Inilah saatnya saya bercerita. Setiap akhir minggu mulai dari minggu ini akan saya usahakan untuk bercerita tentang perjalanan dalam menjalani hidup di kota turis, izmir. InsyaAllah
Belakangan ini, saya menjadi pendiam dan lebih suka menyendiri untuk berfikir. Saya berfikir karena saya merasa sering kecewa atas apa yang belum saya dapatkan.  Hingga pada suatu saat saya utarakan masalah ini pada seorang yang saya anggap kakak saya sendiri. Saya ungkapkan kepadanya apa yang saya rasakan. Alhamdulillah, nasehatnya membuat saya sadar bahwa selama ini saya salah dalam menjalani sesuatu. Yakni tidak ikhlas atas sesuatu apa yang saya lakukan. Saya selama ini terlalu berharap akan respon baik dari orang-orang mengenai apa yang saya lakukan.
Selama ini saya tidak sadar bahwa disekililing saya banyak sekali orang-orang yang hebat. Banyak sekali kejadian-kejadian yang bisa saya petik sebagai pelajaran untuk diri yang kecil ini. namun, selama ini pandangan saya tidak saya tujukan pada semua itu. selama ini, pandangan saya selalu saya tujukan pada kekayaan, kemewahan, kejayaan jabatan. Semua itu yang membuat saya semakin merasa gundah dan galau.
Ya Allah. Engkau maha pengasih lagi maha penyayang. Hamba mohon untuk selalu bimbinganmu. Hamba mohon bimbinganmu terutama ketika hamba mulai merasa jenuh dan jatuh. Jangan Engkau biarkan hamba tenggelam dalam sebuah pemikiran yang sia-sia. Yang menjadikan aku berkubang didalamnya bersama perbuatan-perbuatan yang Engkau tidak sukai. Wahai Pembolak-balik hati ini. hamba mohon untuk Engkau selalu menjaga hati ini tenang dan patuh kepadaMu.
Berbicara itu mudah namun untuk mewujudkannya itu susah. Inilah kenyataannya. Namun saya telah bertekad untuk melakukan semuanya dengan baik. tanpa pamrih. Saya akan mencoba untuk menjalani hidup ini dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Tak peduli apa yang akan saya dapatkan dari orang lain. Saya akan jalani hidup ini  dengan baik sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Bismillah.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...