Kamis, 10 November 2011

peranmu ibu

"Ibu hari ini ananda mendapat pelajaran dan baru saja mengerti bagaimana susah dan beratnya tugas-tugasmu sebagai ibu.

memasakkan untuk anggota keluarga ternyata bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. ananda hari ini memasak untuk sarapan pagi bersama 2 kawan ananda ibu. susah sekali. padahal ananda hanya ingin memasak perkedel kentang yang dulu sering engkau masakkan untuk ananda dan keluarga.

maafkan ananda yang selama ini tidak menghargai masakanmu ibu."

bagi yang saat ini tinggal bersama ibunda tercinta dan masih setia memasakkan untuk kalian bersyukurlah. karena memasak ternyata bukanlah suatu hal yang mudah. perlu kesabaran dan keahlian untuk berhasil memasakkan masakan yang enak. selain itu, waktu yang diperlukan pun tidak sebentar. 
jadi bersyukurlah karena ada ibu yang selalu berkorban dan sabar dalam membuat makanan untuk kita.

hari ini kita masih bersama ibunda tercinta, namun pada suatu hari kita pasti hidup sendiri dan jauh dari ibunda tercinta. pada saat itu kita akan merasakan betapa besarnya peran ibu dan betapa menyesalnya kita karena dulu kita menyia-nyiakan ibu kita. seperti tidak memakan apa yang telah dimasakkan olehnya, tidak menghiraukan ketika beliau menanyakan kabar kita, sering keluar rumah dan sering meninggalkan ibu sendiri di rumah

seperti saya saat ini. saya baru merasakan beratnya hidup tanpa seorang ibu. ingin makan harus masak sendiri. pakaian kotor harus nyuci sendiri. pakaian kusut harus nyetrika sendiri. rumah berantakan harus merapikan sendiri. semua serba sendiri. di satu sisi memang bagus untuk kepribadian saya namun di sisi lain saya menjadi sangat  kewalahan dan membuat saya menjadi rindu terhadap ibu yang dulu selalu membantu. saya rindu cintanya yang tulus dan pengorbanannya yang tak kenal waktu.

"kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi
tak harap kembali
bagai sang surya menerangi dunia"

terima kasih ibu atas pengorbananmu selama ini. semoga Allah selalu menyayangimu dan selalu melindungimu.

Selasa, 08 November 2011

aku takut



Ya Rabb, pintaku pagi ini
Untuk Engkau selalu tegarkan hati ini
Untuk Engkau selalu buat aku istiqamah di jalanMu

Ya Rabb, pintaku pagi ini
Untuk Engkau teguhkan aku yang berada di jalaMu
Untuk engkau sabarkan dan kuatkan aku memegang agamaMu di tengah kehidupan yang
Pelan-pelang menarik jemari-jemariku untuk melepaskan agamaMu

Aku takut
terseret kesekulerisan negeri ini
aku takut
aku akan menyimpang dari jalanmu
aku takut
aku akan enggan kembali kepadamu
aku takut
lupa padaMu

karena aku mencintaiMu ya Rabb

Serunya malam idul adha

Saat ini saya berada di dalam nuansa idul adha milik negara turki. seperti apakah nuansa idul adha di negara bulan bintang ini?

1 hari sebelum hari raya idul adha atau yang sering disebut dengan arife gunu oleh orang-orang sini, saya dan teman-teman saya diundang oleh seorang kawan imam saya untuk  berbuka bersama. Karena hari itu kami tengah berpuasa arafah. Kami dijamu oleh sang pemilik rumah hingga kami kenyang. setelah itu dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah. Acara buka puasa kali ini hanya berlangsung sebentar karena sebagian dari kami memiliki acara lain nanti pukul 9. Kami pun berpamitan sekitar pukul 7 dan segera menuju rumah kami masing-masing dengan berjalan kaki.

“mengapa harus berjalan kaki? Bukannya tadi kita  naik mobil?” gumam dalam hati saya. ternyata, ketika malam menjelang hari raya, jalan-jalan menjadi ramai dan macet. Hal ini saya saksikan sendiri. Kendaraan-kendaraan susah sekali untuk maju ke depan. Di tambah lagi jalan yang terbilang sempit.

selain dipicu karena banyaknya kendaraan dan sempitnya jalan, ramainya pejalan kaki dan tumpahnya toko-toko di trotoar yang sedang mengobral dagangannya pun menjadi faktor pendukung kemacetan di malam hari raya ini.

apakah ini tradisi atau tidak saya tidak tahu karena menjelang hari raya pasti ada event mirip pasar tumpah seperti yang saya alami malam itu. kejadian serupa pernah terjadi dan saya lihat sendiri ketika saya berada di kota istanbul. Di mana sepanjang trotoar penuh dengan para pedagang dan pejalan kaki.

Di dalam event menarik yang jarang sekali di adakan seperti di malam hari raya idul adha ini sayangnya saya tidak membawa uang. Alhasil  saya hanya melihat barang-barang yang sedang mereka obral seperti buah-buahan, sayur-sayuran, pakaian hingga alat rumah tangga.

Dari semua barang-barang jualan yang saya lewati sepanjang trotoar, coklatlah yang sering saya temui.  Karena di hari raya idul adha ada sebuah tradisi di turki yang berbeda dengan Indonesia. Yaitu anak-anak kecil akan berkeliling dari pintu rumah ke pintu rumah lainnya untuk mengumpulukan permen-permen coklat. Mirip seperti perayaan halloween namun bedanya kita tidak perlu memakai pakaian hantu yang seram dan kita pun tidak perlu bilang “treat or trick”. Kita hanya perlu membawa kantung dengan ukuran kecil atau secukupnya dan mengucapkan “iyi bayram” kepada pemilik rumah.  Oleh karena itu bagi para pemilik rumah sangat perlu untuk memiliki stok permen coklat yang banyak dan itu juga sebabnya mengapa banyak yang menjual permen coklat.

Sabtu, 05 November 2011

aku tak mau, ibu

 
aku tak mau, ibu

di dalam keinginannmu,
engkau inginkan aku menjadi pintar bak profesor
engkau inginkan aku memiliki jabatan dan
engkau inginkan aku memiliki kekayaan

tapi aku tak mau, ibu

aku tak mau menjadi pintar
yang menjadi bintang di kelas
mampu memecahkan 1000 soal
ahli dalam pelajaran ini pelajaran itu namun
jika semua kepintaran itu membuatku lupa
membuatku jauh darimu ibu
karena percuma aku pintar,
yang di dalamnya begitu banyak pengetahuan
namun, tak ada sedikitpun untuk memikirkanmu ibu
tak ada ruang untukmu karena semua pengetahuan-pengetahuan itu
aku tak mau ibu

aku tak mau jabatan
memakai pakaian rapi beserta dasi
mempunyai banyak proyek
yang sibuk, dan waktupun terasa tak cukup
jika semua itu membuatku tidak memiliki waktu untukmu
untuk berada disisimu, untuk berbakti kepadamu
dan untuk merawatmu
aku tak mau ibu

aku tak mau kaya
yang bergelimang harta
memiliki sawah, memiliki rumah
tabungan di bank manapun
jika harta itu membutakan aku padamu ibu
jika harta itu membuatmu lebih jauh dari anakmu
jika harta itu membawamu ke panti jompo
dan anakmu melupakanmu
aku tak mau ibu

aku tak mau jika semua itu
membuatku lupa padamu ibu
jika semua itu hanya membwa kesenangan
hanya pada hidupku
aku tak mau aku menjadi durhaka kepadamu, ibu
hanya karena hal duniawi
duniawi yang membuatku lupa padamu
aku tak ingin selalu memikirkan rumus-rumus tentang pelajaran jika semua ini menyingkirkan namamu di dalam otakku
aku tak ingin menjadi pejabat yang sibuk ke sana kemari jika semua ini membuatku tidak memiliki waktu untuk berbakti dan mendampingimu ibu
aku tak ingin kaya, bisa membeli apa saja
jika kekayaan itu akan aku bayarkan pada seseorang untuk mengurus mu, bukan aku
sekali lagi aku tak mau

aku hanya ingin berbakti padamu ibu
aku tak tega jika melihat engkau seperti
nenek-nenek tua yang mengemis di pinggir jalan kelak
yang tak ada satupun sanak keluarganya ingin mengurusnya
aku tak mau ibu
tak apalah saat ini aku jauh
namun aku selalu mendoakanmu
tak apalah saat ini aku kesepian
namun namamu selalu terbayang di pikiranku

hidup yang sederhana
adalah yang terbaik bagiku
jika dalam hidup sederhana itu
aku bisa selalu berada disisimu
aku bisa berbakti padamu
aku bisa menunaikan sholat bersamamu
aku bisa melantunkan ayat suci alquran bersamamu
aku bisa makan bersamamu, meskipun hanya sepiring nasi dan tempe
dan jika hidup sederhana itu
mengantarkan kita ke surga bersama-sama kelak

Kamis, 03 November 2011

tidak cukup menjadi seorang pembantu

pemalu, penakut, badan kecil, lemah. sekilas saya gambarkan tentang sifat sebagai seorang saya. dalam kehidupan sehari-hari ini saya lebih suka untuk menjadi figuran. menjadi seorang yang tidak terlalu berperan penting di tengah kehidupan sosial. selain karena memiliki sifat-sifat itu, saya juga ingin hidup damai tanpa ada yang membuat saya merasa tidak nyaman berada di tengah lingkungan ini.

jika saya bermain di sebuah film, saya ingin menjadi pembantu saja. mengapa? karena saya tidak ingin ribet seperti pemeran utama yang di dalam film itu selalu dihadapkan masalah ini dan itu.


Rabu, 02 November 2011

aku malam ini

aku tak pandai menulis
aku tak pandai merangkai kata
aku tak pandai menyampaikan sebuah keinginan
aku tak pandai membuat orang mengerti
aku tak pandai untuk berdalil
namun aku ingin berbagi

lewat tulisan yang sederhana
penuh dengan tata bahasa yang salah
penuh dengan kata-kata yang klise
aku sampaikan apa yang ada di hati ini

aku tak berharap apa-apa
aku tak ingin apa-apa dari tulisanku
aku hanya ingin berbagi
aku hanya ingin memberi
 

inilah yang ada di hatiku malam ini
inilah perasaan yang ingin aku ungkapkan malam ini
inilah pesan yang ingin aku sampaikan malam ini
dan inilah aku yang penuh nafsu untuk segera menjadi aku yang baru
hingga usahaku seperti kendaraan yang berjalan di atas jalan berbatu

Menyambut sang gaji datang


                "Hari orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang yang merugi.


                Dan belanjakanlah sebagian hartamu dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu; lalu ia berkata : “ya Rabb-ku mengapa engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?


                Dan Allah sekali-kali tidak menagguhkan (kematian)sesorang apabila telah datang waktu kematiannya dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."
                QS : Al-Munafiqun 9-11



Selasa, 01 November 2011

suratmu itu.....

untuk akhi yang baru saja meraih gelar s-1nya. aku teringat dengan pesan-pesanmu. yang selalu mengingatkan adik-adiknya yang belum juga bertakwa dan menjadi orang yang baik sepertimu. ini pesan singkatmu, namun meskipun singkat makna di dalamnya begitu kuat. semoga Allah SWT memberi perlindungan dan kesehatan untukmu.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...