Saat ini saya berada di dalam nuansa idul adha milik negara
turki. seperti apakah nuansa idul adha di negara bulan bintang ini?
1 hari sebelum hari raya idul adha atau yang sering disebut
dengan arife gunu oleh orang-orang sini, saya dan teman-teman saya
diundang oleh seorang kawan imam saya untuk
berbuka bersama. Karena hari itu kami tengah berpuasa arafah. Kami
dijamu oleh sang pemilik rumah hingga kami kenyang. setelah itu dilanjutkan
dengan sholat maghrib berjamaah. Acara buka puasa kali ini hanya berlangsung
sebentar karena sebagian dari kami memiliki acara lain nanti pukul 9. Kami pun
berpamitan sekitar pukul 7 dan segera menuju rumah kami masing-masing dengan
berjalan kaki.
“mengapa harus berjalan kaki? Bukannya tadi kita naik mobil?” gumam dalam hati saya. ternyata,
ketika malam menjelang hari raya, jalan-jalan menjadi ramai dan macet. Hal ini
saya saksikan sendiri. Kendaraan-kendaraan susah sekali untuk maju ke depan. Di
tambah lagi jalan yang terbilang sempit.
selain dipicu karena banyaknya kendaraan dan sempitnya
jalan, ramainya pejalan kaki dan tumpahnya toko-toko di trotoar yang sedang
mengobral dagangannya pun menjadi faktor pendukung kemacetan di malam hari raya
ini.
apakah ini tradisi atau tidak saya tidak tahu karena
menjelang hari raya pasti ada event mirip pasar tumpah seperti yang saya alami
malam itu. kejadian serupa pernah terjadi dan saya lihat sendiri ketika saya
berada di kota istanbul. Di mana sepanjang trotoar penuh dengan para pedagang
dan pejalan kaki.
Di dalam event menarik yang jarang sekali di adakan seperti di
malam hari raya idul adha ini sayangnya saya tidak membawa uang. Alhasil saya hanya melihat barang-barang yang sedang
mereka obral seperti buah-buahan, sayur-sayuran, pakaian hingga alat rumah
tangga.
Dari semua barang-barang jualan yang saya lewati sepanjang
trotoar, coklatlah yang sering saya temui.
Karena di hari raya idul adha ada sebuah tradisi di turki yang berbeda
dengan Indonesia. Yaitu anak-anak kecil akan berkeliling dari pintu rumah ke
pintu rumah lainnya untuk mengumpulukan permen-permen coklat. Mirip seperti
perayaan halloween namun bedanya kita tidak perlu memakai pakaian hantu yang
seram dan kita pun tidak perlu bilang “treat or trick”. Kita hanya perlu
membawa kantung dengan ukuran kecil atau secukupnya dan mengucapkan “iyi
bayram” kepada pemilik rumah. Oleh
karena itu bagi para pemilik rumah sangat perlu untuk memiliki stok permen
coklat yang banyak dan itu juga sebabnya mengapa banyak yang menjual permen
coklat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar