Karena bahagia adalah sebuah pilihan
Oleh : Rizki Dwi Wahyu Kurniawan
Ingin bahagia? Pasti. Setiap dari kita pasti selalu ingin bahagia. Ingin selalu senang di manapun kita berada dan dengan siapa pun kita bersama. Seolah tidak ada beban hidup yang kita bawa. Kalau sudah senang kita ingin melakukan apa saja menjadi terasa mudah.
Namun, dimana kita harus mencari kebahagiaan itu dan mengapa selama ini kita sering dilanda sedih dan sakit hati?
Di dunia ini hampir seluruh manusia sibuk untuk mencari kebahagiaan. Mereka mencari sesuatu yang bisa memuaskan hasrat mereka yang mereka pikir hal itu akan memberikan kebahagiaan. Uang dan harta benda lainnya adalah kebahagiaan bagi mereka. Tidak heran di dunia ini banyak sekali ditemukan orang yang sedih dan stress karena mereka tidak bisa memiliki harta yang mereka pikir adalah kebahagiaan sejati.
Tidak perlu kita bersusah payah untuk mencari semua itu. Tidak perlu kita jauh-jauh mencari kebahagiaan itu. Karena kebahagiaan sejati itu terletak di hati kita. Hati kita tidak memerlukan harta. Hati kita tidak memerlukan gadget-gadget yang semakin menjamur di dunia ini. Hati kita hanya ingin digunakan secara baik oleh pemiliknya. Hati kita hanya ingin bahagia (sehat) seperti apa yang kita inginkan selama ini (kebahagiaan).
Namun, tidak banyak dari kita yang mau mengerti dan mau menggunakan hati kita dengan baik. justru kerap kali kita menyakiti hati ini sendiri dengan hal-hal yang negatif, pikiran negatif dan dosa-dosa yang kita perbuat. Kita selama ini hanya mengandalkan pikiran kita bukan hati kita. Padahal kebahagiaan itu bukan untuk difikir, namun untuk dirasakan. Pikiran tidak bisa merasakan yang namanya Kebahagiaan. Pikiran di ibaratkan seperti sebuah proyektor yang hanya menampilkan gambar-gambar atau memori-memori yang telah tersimpan di otak.
Sadarkah kita bahwa pikiran kitalah yang selama ini memegang kendali. Pikiran kitalah yang selama ini membuat kita sedih dan sulit sekali untuk membuat kita bahagia. Pikiran kitalah yang ternyata ada dibalik semua kesedihan yang kita rasakan selama ini.
Berikut ini adalah sebuah nasihat dari Bapak Mario Teguh mengenai hati yang merasakan sakit karena ulah kita sendiri. Karena pikiran kita sendiri.
“Sebagian besar dari kesedihan kita
tidak disebabkan oleh yang baru terjadi,
tapi oleh pengulangan ingatan
mengenai kesalahan dan perlakuan buruk
orang lain di masa lalu.
Sesungguhnya,
ingatan buruk lebih melukai hati
daripada kejadian buruk hari ini.
Maka janganlah memperdalam
sayatan luka lama Anda
dengan mengulang-ulang kemarahan
dan kesedihan masa lalu.
Bebaskanlah hati Anda. hiduplah dengan damai.”
Benar, kita selama ini hanya menyakiti hati kita sendiri dan membuat diri terus merasakan kesedihan karena pikiran kita yang selalu mengingat tentang perlakuan yang buruk dan tidak menyenangkan. Karena kita terus memikirkan dan terus memikirkan sesuatu yang menyakitkan dan tidak pernah ikhlas untuk merelakan sesuatu yang telah berlalu itu. Padahal kita tahu bahwa dengan hanya mengingat seperti itu tidak akan merubah apa yang telah terjadi.
Kebahagiaan adalah pilihan. Kita bahagia, karena kita memilih. Kita sedih karena kita juga memilih, memilih sesuatu yang buruk yang selalu diingat, yang selalu membuat hati kita sakit. Jika bahagia itu adalah yang terbaik untuk kita pilih, mengapa kita memilih yang lain yang menyakitkan hati dan menurunkan kualitas semangat hidup kita. Jangan biarkan pikiran kita membuat kita terus merasakan sedih. Jangan biarkan pikiran kita memegang kendali. Gunakanlah hati kita sebaik-baiknya. Teruslah untuk berbahagia dan buat pikiran kita untuk terus menampilkan sesuatu yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar