Ketika yang baik ditinggalkan
oleh : rizki dwi wahyu kurniawan
saya pernah bertanya-tanya pada diri saya sendiri mengenai kakak saya yang menurut saya alim dan baik sekali, "kok kakak saya ini baik tapi gak pernah dikelilingi teman-temannya seperti orang lain yang dimanapun dia berada pasti dikelilingi oleh teman-temannya. bercanda dan tertawa bersama-sama. adakah yang salah? apakah kakak saya kurang baik?"
ternyata dibalik semua pertanyaan saya itu akhirnya dapat membuat saya sadar dan bisa lebih berpikir untuk menemukan jawabannya.
benar atau tidak saya tidak tahu, wallahualam. namun, ini adalah pendapat saya. orang muslim sejati yang selalu mengingatkan saudaranya, yang selalu berdakwah dan selalu bertutur baik lebih ditinggalkan daripada mereka yang hobbinya berceloteh tentang suatu hal yang tidak berguna, yang isinya hanya mengkritik dan menjelek-jelekkan baik sesuatu maupun seseorang. mereka seolah bosan dengan hal-hal yang berbau islam, hadits dan lainnya. berhala-berhala di dunia ini lebih menarik dalam pandangannya. menonton tv, berhura-hura, dan berfoya-foya lebih penting daripada mendengarkan kajian islam meskipun sebentar.
saya masih ingat dengan apa yang kakak saya katakan ketika dia sedang menasihati adik-adik saya. "Temen-temen mas itu, kalau dibilangin kaya gini (hadits dan nasihat lainnya) pasti berlagak gak dengerin, ndengerin mp3. Mereka juga bilang kalo mereka udah tahu, waktu kecil udah dibilangin. ada juga yang langsung pergi."
adakah yang salah ketika seseorang menasihati kita, berbicara tentang hadits dengan tujuan untuk mengingatkan kita? tidak. namun mengapa kita meremehkannya dan meninggalkannya serta justru kita lebih senang berkumpul dengan mereka yang hanya membahas sesuatu yang kurang penting dan menjurus ke hal yang maksiat? bukankah nasihat itu demi kebaikan kita ke depan?
sesungguhnya kita saudara seagama. seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain. seorang mukmin sejati tidak akan pernah meninggalkan agama dan saudaranya. sesama mukmin kita harus saling mengingatkan. dengan demikian ikatan persaudaraan itu semakin kuat. tidak ada salahnya kita mendengarkan nasihat saudara kita. tidak ada salahnya kita ikut berkumpul mendengarkan kajian islam. jangan takut untuk dikatakan yang aneh-aneh oleh orang lain. karena yang aneh bukanlah kita melainkan mereka. mengapa? karena diberi nasihat (kebaikan, pahala) kok tidak mau. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar