"Seorang petani di daerah Lampung menemukan seekor anak gajah di kebunnya. rupanya anak gajah ini gtertinggal dari induk dan kumpulannya/ anak gajah itu diambil dan dirawat dengan baik oleh petani terebut. namun, karena tidak memiliki kandan yang memadai, akhirnya anak gajah ini diikat di sebatang bambu kecil dengan raintai anjing yang tidak terlalu besar.
hari demi hari anak gajah tumbuh menjadi besar,, dan keinginan naluriah hewani untuk bebas pun semakin besar. setiap hari anak gajah yang sedang beranjak dewasa ini mencoba menghentakkkan kakinya untuk lepas dari rantai yang mengikatkan salah satu kakinya ke bambu. tetap tidak bisa, bahkan beearpa bagian kakinya mengalami luka lecet.lama kelamaan keinginan gajah untuk melepaskan diri dari ikatan rantai tersebut mulai mengendur dan akhirnya tidak sama sekali.
satu hal yang menarik, setelah gajah tersebut tumbuh menjadi gajah dewasa dan memiliki taring yang cukup panjang, dia tetap terikat pada sebatang bambu yang kecil seperti keitaka ia baru ditangkap dulu. padahal, menurut logika, sederhana saja, dengan sekali hentakan saja rantai terebut sebenarnya bisa lepas. mengapa tidak bisa dilakukan sang gajah? karena di dalam benaknya dia sudah merasa gagal dan tidak mungkin melakukannya lagi."
selesai :)) (gak ngantuk kan?)
dari cerita di atas apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran?
(apa ya apa ya)(sok mikir)
jadi intinya (menurut saya) cerita itu mengingatkan (terutama saya) bahwa kita sebagai manusia terkadang sangat mudah sekali menyerah. tak jarang saya pribadi memvonis diri saya sendiri "TIDAK BISA" karena saya gagal dan menyerah untuk mencoba lagi. padahal sebenarnya saya mampu untuk mencoba dan berhasil, namun saya kerap membatasi diri dan menahan diri untuk mencoba lagi karena alasan takut gagal. alhasil saya tidak bisa berkembang dan jalan ditempat(itu-itu aja gak ada kemajuan).
pemikiran seperti ini harus dibuang jauh-jauh. gak ada manfaatnya. kalau pemuda indonesia kaya gini semua, yang gampang nyerah dan tidak berani untuk berusaha lagi ketika jatuh negara kita jadinya gimana nanti? untuk saya pribadi dan untuk teman-teman saya. stop memvonis diri sendiri meskipun kalian hakim (apa hubungannya?). yah intinya begitulah. jangan cepet bilang "aduh aku gak bisa.", "gak mungkin deh kayaknya". buang dah kata-kata itu ke tempat sampah(jangan diambil lagi lo). perbarui sikap dan terus berusaha.
sebagai penutup, saya juga mengutip kata-kata dari buku itu yang berbunyi :
bukan perkara bagaimana kita gagal atau menghadapi masalah, namun yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dari kegagalan tersebut dan mulai melakukan pembaharuan agar hal serupa tidak terulang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar