Minggu, 06 Januari 2013

Some Shots from a 26/12/12-Day Vacation

“Though the road's been rocky it sure feels good to me.”
-Bob Marley- 
Sekitar dua minggu yang lalu, Rabu, 26 Desember 2012, Novi-teman sekamarku di asrama-sengaja mengajakku untuk ikut dengannya melakukan tugas wawancara dengan salah satu dosen Ilmu Politik UI di kafetaria pascasarjana UI di Salemba. Aku iyakan saja ajakannya itu, IYA dengan huruf-huruf besar! Sebelum aku bosan dan mati rasa alias mati gaya kemudian beku menjadi es atau batu karena terus-terusan ada di asrama-yang belakangan hari ini terasa sangat membosankan. No interesting stuff to do. I'm stuck! I'm stuck! 
Memang beberapa hari sebelumnya aku sudah pergi berkeliling Jakarta untuk mengusir bosan, mengusir kegalauan, galau karena bosan, galau karena....karena suatu hal yang belum bisa aku share dengan siapapun, sampai saat ini. oke lupakan!
"Oh, Icha, bisakah kamu mencoba untuk lebih fokus dengan topik utama yang akan kamu tulis?!"
oke.
Walau telah banyak melakukan perjalanan, ketika kembali ke asrama, aku jatuh bosan lagi. Entah, mungkin aku sedang merindukan keceriaan anak-anak. Anak-anak kecil yang sering kujumpai dalam perjalanan. Mereka banyak memberi dan menciptakan inspirasi di dalam kepalaku. Mereka mencipta humor tanpa sengaja atau diminta. Mereka menyenangkan. Mereka sejuk semilir bagai angin yang menentramkan jiwa. Persis sama dengan yang dilakukan Riyan dan Razel-Adik-adikku. Oh, sungguh aku merindukan mereka..
Tapi, mungkin tidak aku diperbolehkan untuk membawa anak kecil tinggal di asrama kami? Kalaupun boleh, darimana aku bisa menemukan anak itu? Kalau sudah nemu, darimana aku dapatkan uang untuk membiayai hidupnya? 
"Oh, Icha, bisakah kamu mencoba untuk lebih fokus dengan topik utama yang akan kamu tulis?!
 oke.
oke.
 Sebenarnya aku hanya ingin membagi hasil foto dari perjalanan kami kemarin. Setelah menjadi camera person sehari bagi Novi yang sedang asik bertanya jawab dengan Pak Dosen, kami menyempatkan diri untuk berkeliling FKUI dan Kampus Pascasarjana-nya. Mengagumi arsitektur bangunannya yang 'AKU BANGET'. Bangunan tua, berlangit-langit tinggi dan berjendela besar, berwarna putih, hanya putih. Aku melakukan pose di beberapa bagian favorit dari bangunan itu dan satu pose 'cantik nan anggun' di taman bunganya. Check! Check 'em out!
Oya, I Brought my Aquapix-lomo camera with me. I had my last 15 rolls and took some pictures with it. Sejauh ini aku memang sudah menghabiskan dua rol film. Film-filmnya belum sempat aku cuci. Tapi, segera kok.
Pose cantik nan anggun. Bentuk yang indah, bukan? :P
 Novi juga berpose, tapi dia enggak mau fotonya banyak dipublikasikan di sini. Jadi, silahkan saja dinikmati foto saya, kalau bosan tutup saja halaman ini. Karena jika anda tetap memaksa untuk terus "scroll down the page", anda hanya akan menemukan foto-foto saya yang anggun nan memukai ini. Oh, namun jika anda penasaran dengan Novi, anda akan menemukan sosoknya di bagian akhir postingan ini ;p
   oke.
Setelah puas berkeliling UI, kami melanjutkan perjalanan menuju Perpustakaan Nasional. Hanya tinggal berjalan kaki selama paling tidak sepuluh menit dari UI. 
 Selama hampir enam bulan tinggal di Jakarta, belum sempat aku ke perpustakaan nasional sama sekali. Padahal jaraknya relatif dekat dari asrama, sekitar 30 menit dengan Busway. Disana, lagi-lagi aku menemukan tempat yang aku banget! Bangunan besar, tua, berpintu dan berjendela besar lebar, berwarna putih dan coklat. Kami mendaftar untuk menjadi anggota perpustakaan, kemudian naik turun lift untuk melihat hal-hal apa saja yang ada di setiap lantai. Koleksi lukisan, peta, buku langka, buku baru, foto-foto tua, banyak! sayang kami tidak bisa berlama-lama disana, karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. Kami harus segera berangkat menuju tempat ketiga.

 
Ekspresi pertama digunakan apabila sedang berbincang-bincang dengan adik-adikku. Ekspresi kedua digunakan apabila sedang bergalau-galau ria dengan orang-orang terdekat. Hhaha.
Oke. Sudah jam dua siang. Segera kami berangkat ke destinasi akhir kami, Monumen Nasional-Monas-mumpung cuacanya sedang melankolis-mendung dan berangin. Kami juga sedang ingin sekali menikmati suasana Ibukota dari puncak menara. Wah, pasti asik!
Sebelum ke shelter busway, kami makan gado-gado dulu di dekat perpustakaan, lapar!
oke.
makan selesai.
naik busway.
15 menit kemudian....
"Next stop, Monumen Nasional Shelter. Check your belongings and step carefully!"
turun.
sampai Monas!
(FYI, Tugu Monas ini adalah monumen peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda, lho).
Hmmm, terakhir kali kesini ketika masih kelas dua SMP. Tidak banyak perubahan. Hanya bentukku saja yang sudah sedikit banyak berubah.
 Wah, sudah pukul 14.30! Dengar-dengar loket menara ditutup pada pukul 15.00!
Segera kami berlari menuju loket masuk Museum Sejarah Nasional Indonesia yang terletak di lantai paling bawah. Wah, antrian masuk sudah mengular.
Apalagi antrian di loket menara, ya? 
Coba kita lihat saja.
Ternyata benar dugaan kami, antriannya panjaaaaang sekali dan loket sudah ditutup sejak sejam yang lalu. Kami lupa kalau ini hari libur natal.
Sayang sekali, ya? Kami terlalu lama berada di perpustakaan.
Tapi tak apa, kami sudah berada di dalam museum sejarah, jadi mari melihat-lihat dulu. Di dalamnya ada 51 diorama, yang menceritakan sejarah Indonesia sejak zaman pra sejarah hingga orde baru.
Aku dan Novi memiliki cara yang berbeda dalam menikmati setiap diorama yang ada. Novi lebih terpaku pada keterangan tulisan yang menceritakan secara singkat dan jelas kejadian apa yang sedang terjadi, dimana, kapan, dan siapa saja nama-nama tokoh yang terlibat dalam momen itu. Sedangkan aku lebih terpaku pada detil bentuk dioramanya, seperti bentuk bangunan serta piranti-piranti yang ada di dalamnya, pakaian dan aksesoris yang digunakan setiap tokoh. Begitulah. 
Lihat! Ini ruang tidur Pak Soeharto. Lihat ranjangnya! Cantik, perkasa, dan klasik. Seperti salah satu ranjang tua yang ada di rumahku. Oh, ya, lihat juga warna dan corak pada sandarannya. Coklat dan biru, kombinasi yang cantik. Aku juga suka bentuk lemari kayu itu, less ornament but interesting. Juga langit-langit ruangan yang putih dan tinggi. Lihat pintunya juga, klasik, menawan. Entah bagaimana cara terbaik untuk mendeskripsikan perasaanku.
Sepertinya ini ruang rapat. Lihat meja yang besar dan luas itu! Bagus juga jika digunakan untuk meja makan, aku sedang membayangkan sedang makan bersama dengan keluarga besarku di meja itu, segera. Lihat juga lemari buku itu, the standing clock! The hanging lamp! oh, I wanna own all those wonderful things!
Iya, aku terkesan dengan bentuk pintu dan jendela yang simpel dan besar itu. Ruang jadi terasa lapang.
Sudah. Mari kita keluar dari museum yang gelap dan ramai ini dan cari udara segar.
weird shape? yah, I know.
I actually would like to take some pics w/ him. but, he scared me, so we just got this shot. enough! enough!
oke.
Kita sudah sampai di penghujung acara, kawan. As I promise you, here are the pics of my lovely and strange friend, room mate, and 'one day photographer'.  But, ssssstttt...don't be surprised! yes, I understand, she's strange.
 "What's she probably doing?"
Entahlah.
Gbr.1 Mungkin dia sedang kangen dengan tiang di rumahnya yang sering dia ajak curhat ketika galau. Ia berhalusinasi bahwa tiang itu adalah si tiang teman curhatnya itu. sedih.
Gbr.2 she fancy my lomo. she was trying to steal it. huh. *&^&%$%#@%@#!!!
Gbr.3 Dia sedang berhalusinasi lagi, dia pikir kuda itu adalah kucing peliharaannya yang juga sering diajaknya ngobrol apabila si tiang sedang tidak mau mendengarkan keluh kesahnya. Semakin parah saja tingkat halusinasinya itu.  sedih.
Gbr.4 Dia sedang mencoba berenang di atas rumput-rumput itu.


Tapi, meskipun kadang kami senang mengejek satu sama lain karena keanehan kami masing-masing, kami tetap saling menyayangi dan memaklumi satu sama lain. Beginilah keindahan kesalingmemaklumikeanehan itu terjadi.
Oke. 
Jadi sekarang aku akan mengucapkan selamat pagi (skr pk 0.15) dan terima kasih telah bersedia meluangkan waktu untuk membaca blog kami (bersama kiki) yang sudah lama ditinggalkan para pemiliknya ini. 
dan maaf ya, kalau aku semakin lama semakin kacau menulisnya. sudah ngantuk. sangat ngantuk. punggungku juga, ahh, sakit.
Oh, ya!
this journey had given me a lot of mood-boosters to do best for my crazy school assignments!
oke. selamat malam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...