Selasa, 06 September 2011

Selamat datang di kehidupan yang baru


Eskisehir, Turki
6 september 2011

      Sudah empat hari saya berada disini. Saya tinggal sementara di sebuah apartmen yang bernama yunus emre. Sebuah apartmen yang sederhana dan mirip kost-kostan yang ada di indonesia. Disini banyak sekali apartmen-apartmen yang disewakan seperti yunus emre ini. karena daerah ini adalah daerah kampus. Jadi banyak sekali mahasiswa-mahasiswa yang tinggal disini.
      Beberapa hari belakangan ini saya sedikit shock dengan keadaan disini. Saya shock dengan semua fakta-fakta yang buruk mengenai daerah ini. namun alhamdulillah kini saya mencoba untuk lebih tenang dan enjoy serta memasrahkan semua kepada Allah SWT. Terima kasih kepada buku Al-kalimat miliki said nursy yang membuat saya untuk optimis dan memiliki pandangan yang baik terhadap apapun dan siapapun.
      Saya harus bersahabat dengan orang-orang dan lingkungan ini. meskipun kebanyakan mereka tidak suka dengan orang-orang yang seperti saya (jika mereka tahu) namun bukan berarti mereka membenci saya seutuhnya. Hanya perlu pintar-pintar saja menyembunyikan identitas saya yang notabene termasuk orang-orang yang taat beribadah (aamiin ya Rabb).

      Sahabat saya yang tercinta yang saat ini berada di Ankara yang sudah saya anggap kakak sendiri hari ini juga memberi saya wejangan. Sebenarnya bukan wejangan lagi, melainkan pukulan keras kepada saya agar saya bangun dari sikap lemah dan takut.
      Well, inilah awal kehidupan saya di eskisehir. Inilah awal saya menapakkan kaki di universitas yang sekuler. Saya yakin saya bisa melaluinya dengan baik.

MENCARI TEMAN

      Yang perlu saya lakukan setelah ini adalah menjalin hubungan baik dengan orang baik (pastinya lah). Maksudnya, saya harus berteman dengan orang-orang yang segolongan dengan saya itu (lumayan taat beragama dan tidak sekuler). Karena seperti yang diketahui, bahwa orang-orang disini mayoritas sengit dengan orang yang taat beragama. Sehingga saya perlu mencari teman yang saling melindungi, menjaga satu sama lain agar tidak ikut-ikutan sekuler.
      Kemarin saya telah bertemu dengan seorang abi yang berasal dari Mongolia. Alhamdulillah dia abi yang baik. dia berumur 22 tahun. Berkuliah juga di anadolu university. Dia yang membantu saya dan teman saya untuk mendaftar ulang.
      Mungkin karena kita satu tujuan, pertama kali bertemu namun kita sudah akrab dan seperti saudara sendiri. Saya dan teman-teman saya diajak untuk bermain dirumahnya. Lumayan jauh dari apartemen kami. Menuju rumahnya pun kita harus jalan kaki. Tapi tidak apa-apa hitung-hitung olahraga sore hari biar badan tidak kedinginan terus karena disini sangat dingin. Di rumahnya, dia tinggal seorang diri. teman-teman turki lainnya masih liburan dan belum pulang. Disana kami berbincang-bincang. Saya dan teman-teman saya ditunjukkan tentang dia dan keluarganya, negaranya dan banyak lagi. Abi ini juga narsis ternyata. Mirip foto model gitu. Berbeda dengan apa yang saya pikirkan pertama kali tentang abi ini.
MANIAK BOLA
      Abi ini ternyata pecinta bola. Mirip kakak saya yang saat ini berada di Ankara. Dia menjadi anggota tim sepak bola setengah profesional dengan nomor punggung 15. Dia menunjukkan foto timnya kepada saya dan teman-teman saya serta seragam tim kebanggaannya.
      Apa yang setelah itu dia lakukan? Mengajak bermain sepak bola. Baru kenal langsung mengajak kita bermain bola. Waduh, saya tidak bisa bermain sepak bola. Namun, saya ikut saja. kami bermain di lapangan basket dekat dengan rumah abi ini. saya hanya bermain sebentar karena asma saya mau kambuh. Mereka bermain sepak bola hingga maghrib tiba.
      Acara selanjutnya adalah makan. Lapar sekali setelah bermain bola tadi. Abi ini dan abi saya yang dari indonesia yang membuat makan malam. Mereka memasak corba dan nasi yang dicampur daging ayam. Kami makan bersama didapur rumah itu. karena nasi disini mahal, jadi 1 piring besar nasi dimakan bersama-sama, yakni 5 orang. Alhamdulillah kenyang.
      Tak lama makan malam usai kami pamit untuk pulang ke apartmen kami. Karena kami takut kemalaman dan jaraknya pun lumayan jauh. Kami sangat berterima kasih kepada abi ini. semoga saya bisa bertemu dengan abi-abi lainnya yang lebih baik dari abi ini. aamiin. Agar petualangan ini semakin indah bersama teman-teman yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...