Selasa, 08 November 2011

Serunya malam idul adha

Saat ini saya berada di dalam nuansa idul adha milik negara turki. seperti apakah nuansa idul adha di negara bulan bintang ini?

1 hari sebelum hari raya idul adha atau yang sering disebut dengan arife gunu oleh orang-orang sini, saya dan teman-teman saya diundang oleh seorang kawan imam saya untuk  berbuka bersama. Karena hari itu kami tengah berpuasa arafah. Kami dijamu oleh sang pemilik rumah hingga kami kenyang. setelah itu dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah. Acara buka puasa kali ini hanya berlangsung sebentar karena sebagian dari kami memiliki acara lain nanti pukul 9. Kami pun berpamitan sekitar pukul 7 dan segera menuju rumah kami masing-masing dengan berjalan kaki.

“mengapa harus berjalan kaki? Bukannya tadi kita  naik mobil?” gumam dalam hati saya. ternyata, ketika malam menjelang hari raya, jalan-jalan menjadi ramai dan macet. Hal ini saya saksikan sendiri. Kendaraan-kendaraan susah sekali untuk maju ke depan. Di tambah lagi jalan yang terbilang sempit.

selain dipicu karena banyaknya kendaraan dan sempitnya jalan, ramainya pejalan kaki dan tumpahnya toko-toko di trotoar yang sedang mengobral dagangannya pun menjadi faktor pendukung kemacetan di malam hari raya ini.

apakah ini tradisi atau tidak saya tidak tahu karena menjelang hari raya pasti ada event mirip pasar tumpah seperti yang saya alami malam itu. kejadian serupa pernah terjadi dan saya lihat sendiri ketika saya berada di kota istanbul. Di mana sepanjang trotoar penuh dengan para pedagang dan pejalan kaki.

Di dalam event menarik yang jarang sekali di adakan seperti di malam hari raya idul adha ini sayangnya saya tidak membawa uang. Alhasil  saya hanya melihat barang-barang yang sedang mereka obral seperti buah-buahan, sayur-sayuran, pakaian hingga alat rumah tangga.

Dari semua barang-barang jualan yang saya lewati sepanjang trotoar, coklatlah yang sering saya temui.  Karena di hari raya idul adha ada sebuah tradisi di turki yang berbeda dengan Indonesia. Yaitu anak-anak kecil akan berkeliling dari pintu rumah ke pintu rumah lainnya untuk mengumpulukan permen-permen coklat. Mirip seperti perayaan halloween namun bedanya kita tidak perlu memakai pakaian hantu yang seram dan kita pun tidak perlu bilang “treat or trick”. Kita hanya perlu membawa kantung dengan ukuran kecil atau secukupnya dan mengucapkan “iyi bayram” kepada pemilik rumah.  Oleh karena itu bagi para pemilik rumah sangat perlu untuk memiliki stok permen coklat yang banyak dan itu juga sebabnya mengapa banyak yang menjual permen coklat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...